Hi ! Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Ahlan Wa Sahlan to "Media Dakwah Islam" :)
Rabu, 30 November 2022
Coretan Penghujung November
Memohon Cinta Allah
Senin, 21 November 2022
Pengalaman Hari Pertama Pengabdian yang Tak Pernah Dilupakan
Sedikit
Mengulang Memori…
3 November
2022, Setelah pengumuman tempat pengabdian, saya pun menghubungi salah satu
Ustadzah yang berada di tempat pengabdian, beliau adalah Ustadzah Rif’atur
Rizki. Saran dan nomer dari Ustadzah Dian. Setelah chat whatsapp, beliau
menyarankan untuk menghubungi Ustadz Arif, bagian kemahasiswaan. Setelah saya
memperkenalkan diri, berikut jawaban Ustadz Arif yang sangat berkesan “Ahlan
wasahlan ukhti azizi. Senang menyambut ukhti sampai di ADI JATIM. Silahkan beritahu
kapan ukhti kapan datang, kita akan siapkan akomodasi yang tepat untuk
berdayakan ukhti jadi musyrifah ADI Putri. Tekhnis dan job desc sebagai musyrif kita akan bicarakan saat
ukhti datang. Segera akan ana infokan ke segenap pengurus ADI JATIM untuk
proses taaruf ukhti ke segenap dosen dan
pengampu ADI jatim. Segitu dulu ya.... sampai jumpa di ADI JATIM.”
4 November 2022
بسم الله الرحمن الرحيم
Selamat datang
di tim pengelola Akademi Da'wah Indonesia - Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia.
Terimakasih
sudah bersedia menjadi bagian dari tim pengelola ADI-Dewan Da'wah.
Antum
ditugaskan di ADI Jawa Timur. Silahkan berkoordinasi dengan Direktur ADI Jawa
Timur, Ustadz Khairul Warizin (No kontak terlampir)
Salam
Pengkaderan
Dwi Budiman
Assiroji
MaasyaAllah,
senangnya dalam hati saat menerima pesan whatsapp langsung dari Ketua
STID Mohammad Natsir, semakin menambah rasa kepercayaan diri untuk memulai
jalan dakwah.
Masih di hari
yang sama, saya langsung menghubungi Ustadz Hairul Warizin, Direktur ADI Jawa
Timur. Dengan ramah dan cepat beliau memberikan arahan-arahan. Beliau juga
mengatakan siap untuk menjemput di Bandara Surabaya. Penjemput yang akan datang
adalah Ustadzah Rohmatin beserta suami.
Memulai….
“Kesan pertama kehadiran saya di eLKISI adalah terkejut, heran dan
terpana dengan tempat yang sangat luas dan penduduknya yang sangat banyak
sekitar 1000 orang dari tingkat SD, SMP, SMA, Institut, Asatidz Asatidzah
Pengabdian eLKISI, Kader Ulama dan ADI Jawa Timur. Untuk lingkup internal
sekitar 500 di komplek perempuan, dikarenakan saya mengira akan ditempatkan di
ADI Jawa Timur sebagaimana cerita kakak
kelas yang ditempatkan di ADI-ADI di seluruh Indonesia, namun ini berbeda
ternyata di wilayah kompleks Ponpes eLKISI”
“Hari pertama yang tak pernah terlupakan dalam sejarah pengabdian
saya adalah penyambutan Ustadzah Rohmatin, Ustadzah Farah dan Abah Anam yang
begitu hangat dan ramah, sangat menyambut dengan senang hati dan langsung
menanyakan kabar tepat saat saya tiba di Bandara Juanda Surabaya. Pelukan
hangat Ustadzah Rohmatin seakan menggambarkan kehadiran anaknya yang lama tak
bersua.”
“Kemudian perjalanan menuju tempat pengabdian menggunakan mobil
menghabiskan waktu sekitar 2 jam. Dalam perjalanan tersebut terjadi perbincangan
dan perkenalan antara kami. Ustadzah Rohmatin juga menawarkan air mineral
‘Aslim’, asli buatan eLKISI. Sebelum tiba di tempat pengabdian, kami berhenti
pada sebuah rumah makan ayam bakar hanya untuk membelikan saya makan pagi.
Selang waktu beberapa menit sampailah di eLKISI, saya langsung diantar oleh
Ustadzah Rohmatin dan Ustadzah Farah ke kamar ADI Jawa Timur, letaknya berada
di atas ruang klinik dan satu kamar dengan mahasiswi, dalam pikiranku masih
bertanya-tanya terkait tempat tinggal pengabdian. Setelah itu , Ustadzah
Rohmatin pamit untuk turun dari kamar ADI dan mempersilahkan saya untuk makan
pagi dan istirahat sejenak, dan Ustadzah Farah ikut menemani saya di kamar ADI
Jawa Timur sedangkan mahasiswi sedang berada di kelas.”
“Ustadzah, mari kami antar ke Kantor ADI Jawa Timur untuk
memperkenalkan njenengan disini” Ucap Ustadzah Farah dengan tersenyum. Dalam
hatiku terbesit, “Gimana ini ya Allah, baru beberapa menit tiba dan istirahat
sejenak, langsung diarahkan untuk perkenalan, bismillah”.
Tibalah di Kantor ADI Jawa Timur, berdatangan mahasiswi, mahasiswa,
Ustadz Hairul Warizin (Direktur ADI Jawa Timur), Ustadz Dayat (Pengajar
eLKISI), Ustadzah Rohmatin (Dosen dan Musyrifah eLKISI) dan Ustadz Wahid (Da’i
Pengabdian STID 2020)). “Ustadzah silahkan duduk di depan”. Ucap Ustadzah
Rohmatin. “Ya Allah, gimana ini duduk di depan, di depan mahasiswa dan
mahasiswi, bismillah” Ucapku dalam hati dengan
perasaan yang bercampur padu. Akhirnya, tibalah masa perkenalan yang
dipimpin oleh Ustadz Fathur dengan muqaddimah. “Silahkan ustadzah
memperkenalkan diri” Ucap Ustadz Hairul Warizin dengan tegas. “Bismillah,
….(Ucapan Perkenalan)” Ucapku dengan gemetar dan tetap tenang.
Setelah perkenalan dihadapan mahasiswa dan mahasiswi ADI Jawa
Timur, Ustadzah Rohmatin dan Ustadz Hairul Warizin mengajak saya ke Kantor Ponpes eLKISI.
Sesampainya disana saya diperkenalkan oleh beberapa asatidzah yang berada di
kantor, dan juga dipersilahkan makan
beberapa camilan. “MaasyaAllah, ramah-ramah sekali asatidz dan asatidzah
disini” Ucapku dalam hati dengan bahagia dan terpana. Adzan Dzuhur pun
berbunyi, Ustadzah Rohmatin memboncengiku langsung untuk sholat Dzuhur di
Masjid Putri sambil menunjukkan beberapa nama dari tempat-tempat di eLKISI.
Setelah sholat dzuhur berjamaah, Ustadzah Rohmatin mengajakku untuk makan siang
bersama asatidzah di ruang makan umum khusus asatidzah. “MaasyaAllah begitu
indahnya kebersamaan dan ramah tamah lingkungan disini”
Sore setelah ashar saya terkejut dengan permintaan Ustadz Arif
(Bagian Kemahasiswaan) untuk bertemu dan langsung melaksanakan rapat di hari
pertama kehadiranku disini. Bersama Ustadzah Farah, kami berjalan menuju Kantor
ADI Jawa Timur. Sampainya disana sudah hadir Ustadz Arif dan Ustadz Wahid, kami
berempat pun melakukan rapat bersama. “Ini merupakan tantangan bagi saya
pribadi, karena langsung berhadapan dengan Ustadz Senior dan da’i pengabdian
STID Mohammad Natsir. Rapat pun berjalan lama hingga terbetik dalam pikiran
pertama ku “Subhanallah tantangan dan problematika itu nyata adanya di jalan
da’wah. Selain pengabdian di ADI Jawa Timur, disini saya juga dituntut untuk
turut aktif andil mengabdi di Ponpes eLKISI. Disini tempat yang ditempa agar
setiap orang yang telah menjadi bagian eLKISI adalah mental kuat, peka, aktif,
kreatif, sibuk dan berjuang bersama.” … Setelah beberapa hari saya berada
disini baru faham tentang pengabdian disini saat saya menanyakan kepada Ustadz
Arif lewat WhatsApp. “ADI JATIM adalah diklat DAI MILIK DDII JATIM ADI JATIM sebelumnya di Surabaya kemudian
dipindahkan ke Ponpes eLKISI, salah satunya agar tertata lebih baik karena
berada di lingkungan pesantren. Tentu saja selain didukung DDII Pastilah eLKISI
sepenuhnya mendukung dikkat ini karena sementata ini ADI jatim satu satunya di
jawa timur. Semua yg berkhidmat di elkisi ini semuanya HARUS MENJADI PEJUANG
DAKWAH karena pondok ini dan ADI dinisbatkan untuk perjuangan dakwah. Makanya kita harus selalu herpikir bagaimana
perjuangan dakwah ( terutama di dalam pesantren ini ) sustain /
berkelanjutan dan semakin kuat.”