Tak terasa, obrolan-obrolan melalui video call yang larut dalam kebahagiaan ditengah teriknya mentari siang itu berubah percakapan..
Maah,.. ini aq rasanya masih baru lulus Sd...
Dengan badan kecilku masih mengendarai sepeda mungil dengan pakan marmut dibelakang.
Kemudian..
Sang ibu menanyakan anaknya perihal sosok yang akan menjadi pendamping hidupnya..
Saat itu putri kecilnya hanya dapat tersipu malu..
Hingga ia pun teringat..
Dan Ia pun menjawab..
Aku ingin memiliki sosok penyempurna separuh agama seperti ayah..
Sosok lelaki shalih yang sabar, sederhana, penyayang, tidak pernah marah dan bersahaja. Kasih sayang nya tak nampak, namun tersirat dalam setiap akhlak yang terpancarkan dan kesetiaan dalam do'a dan sujud panjang. Kesedihan nya pun tak pernah terlihat di depan putri tercintanya.
Kemudian..
Seperti sosok kakak lelaki yang shalih dan penyayang.
Aq pun memutar memori kecil akan kebersamaan nya hingga masa dewasa...
Dibalik kedua sosok itu..
Ada seorang sosok wanita tangguh dan mulia.
Sosok yang namanya disebutkan berkali kali kemudian baru bapak dalam hadist akan kemuliaan nya.
Sosok yang menghadirkan ketenangan. Kasih sayang nya dalam belaian cinta tak dapat terbalaskan. Untaian nasihat dan dzikrullah kian mengalir deras. Seseorang yang tak pernah lupa untuk senantiasa mengucapkan riuh do'a dalam sunyi. Sosok yang selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Biidznillah.
Salam
Putri Kecilmu
πππ₯°π
Tidak ada komentar:
Posting Komentar