Minggu, 17 Juli 2022

Ujian Perasaan



Cinta adalah Anugerah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebuah nikmat yang indah bagi setiap orang. Ketika cinta itu menyapa, tumbuh dan berkembang, maka tiada ucapan dan perbuatan lain yang selalu ditujukan kepada Anda. Selalu ada pengorbanan yang dikerahkan sepenuh raga dan jiwa. Namun perlu diketahui bahwa cinta itu suci. Terjaga bagai permata gemerlap akan cahaya yang terpancar di atas kemuliannya. Begitu Agung dan Wisata. Seperti apakah sebenar-benarnya cinta? Ia adalah cinta yang menjaga batasan-batasan syari'at berlandaskan iman dan takwa. Cinta dalam balutan Islam yang didalamnya mengalir pahala deras yang tak henti-hentinya. 

Saat seorang perempuan belum dipertemukan dengan dambaan hati, seorang imam shalih yang akan menuntun setiap langkahnya untuk menggapai keridhaan illahi. Di situlah ungkapan ungkapan akan menyapa. Perasaan yang berbunga-bunga bahkan mungkin tak dapat terungkapkan kata-kata karena saking indahnya. kadang-kadang, seorang perempuan dapat terjerumus dan terbuai lebih dalam lintas kebahagiaan itu. Berkali-kali perempuan akan jatuh bangun untuk memperjuangkan cinta yang suci. Berkelok-kelok jalan dicapainya, bahkan deraian air mata pun menemaninya. Disinilah pentingnya iman, ilmu dan takwa yang akan membentengi seorang perempuan dari jerat cinta yang belum ada. Cinta yang belum halal dan belum semestinya. 


Segala keluh kesah akan rasa yang dihadapinya harus dijaga sebaik-baiknya hingga tiba saatnya, untain do'a dan harap harus senantiasa disemaai agar cinta yang diharapkan kelak indah. Sehingga dalam setiap perjalanannya kelak berkah dan berada dalam naungan-Nya. 


اللَّهُمَّ لُكَ الْعَمَلَ الَّذِيْ لِّغُنِي اللَّهُمَّ اجْعَلْ لَيَّ لِيْ الْمَاءِ الْبَارِدِ

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu dan aku memohon kepada-Mu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cinta-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu lebih kucintai daripada diriku sendiri, keluargaku, dan air yang dingin (di padang yang tandus)

SDM. Imam Tirmidzi

Wallahu a'lam

-Pena Mujahidah

Resume Buku DEMA Akhwat "Agar Sakit Membawa Kebaikan"

 

Judul Buku: Agar Sakit Membawa Kebaikan

Penulis: Dr. Ahmad bin Abdurrahman al-Qadhi

Penerbit: Darul Haq

Jumlah Halaman : 46

Resentator: Zakiyah Al Azizi

 



            Telah menjadi ketetapan Allah bahwa orang yang beriman akan diuji baik berupa kesenangan maupun kesedihan. Disebutkan dalam Qur’an surah Al-Anbiya ayat 35. Terdapat hikmah-hikmah dibalik itu semua berupa pengampunan atas dosa, derajat yang diangkat, kesimpulan berupa penghambaan kepada Allah , tersingkap tabir kelalaian, dijauhkan dari maksiat, kembali pada ketaatan, serta dampak lain yang menyentuh jiwa dan berpengaruh pada perilaku. Seorang yang beriman tidak dapat mendapatkannya kecuali setelah melalui cobaan tersebut.

Ujian serta cobaan itu merupakan sunnatullah bagi hamba yang beriman. Salah satu ujian tersebut berupa sakit, dalam Qur’an surat An-Nisa ayat 28 bahwasannya manusia diciptakan dalam keadaan lemah. Terkadang saat sakit orang akan mengeluh, sedih, gelisah, gundah, pesimis dan bahkan kehilangan semangat hidupnya atau bahkan melanggar batasan-batasan syari’at.

            Perlu ditanamkan dalam diri terlebih dahulu bahwasannya ketika seorang yang beriman sakit maka Allah yang menyembuhkan, balasan itu sesuai dengan kadar cobaan, coba’an dan penyakit menjadi penghapus dosa serta penyucian diri, cobaan dan penyakit itu sebab masuknya surga, tanda cinta Allah , penyakit tidak akan menghalangi dalam beramal shalih, tidaklah penyakit ada obatnya kecuali usia tua, boleh menggunakan ruqyah selama tidak mengandung syirik, bertakwa kepada Allah sesuai kesanggupan, dan menjauhi prasangka.

            Semoga setiap ujian yang dirasakan oleh orang yang beriman mendatangkan kebaikan baik dunia dan akhirat serta semakin membuat lebih dekat kepada Rabb-Nya. Wallahu A’lam Bishowab.

 

Sabtu, 16 Juli 2022

Menikah Menggapai Sakinah (Ketenangan) Till Jannah

 Ust. Syariful Mahya Lubis, Lc. MA

Jakarta, 16 Juli 2022

Dauroh Pranikah

"Menikah Menggapai Sakinah Till Jannah"



Pernikahan adalah sakinah (ketenangan). Sebuah perkataan Imam Ibnul Qoyyim bahwa ketenangan itu berada pada situasi emergency, musibah dan cobaan. Sakinah itu adalah ketenangan jiwa yang datang dari dalam "انّ الله معنا". Ruh dari rumah tangga adalah saling sakinahnya suami & istri. Kesalahpahaman dalam rumah tangga itu butuh lapang dada dan mengalah. 

A. Motivasi dalam Pernikahan

Allah Azza Wa Jalla berfirman : 

…هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ… 

"…Mereka (para istri) adalah pakaian bagi kalian (para suami), dan kalian adalah pakaian bagi mereka…(QS Al-Baqarah : 187)

Pasangan sebagai pakaian berarti harus sesuai dengan ukuran tubuh, pakaian tidak terpisah dengan tubuh, pakaian itu melindungi dan pakaian adalah perhiasan & keindahan.

Pernikahan membuka pintu rezeki dan janganlah ada kekhawatiran. Orang beriman tidak akan mengenal jalan buntu, karena Allah pasti janjikan kemudahan setelah kesulitan.

Keberhasilan adalah perjuangan. Anak-anak perlu melihat perjuangan orangtua, ini adalah catatan terindah. 

Menjalani pernikahan/ujian dengan iman akan menjadikan jiwa yang optimis sedangkan bila menghadapi dengan logika maka akan pesimis

B. Kriteria & Sifat

Imam Ibnul Qoyyim menyebutkan salah satu santapan nikmat syetan adalah terburu-buru yang akan menghasilkan salah, menyesal dan emosi.

Pertama yang perlu ditanamkan bahwasannya kesempurnaan hanya milik Allah. Menyadari kekurangan anda dan mencari kelebihan seseorang yang dapat menutupi kekurangan. 

Sifat-sifat penting dalam pernikahan

1) Pilihlah yang baik agamanya

"Wanita dinikahi karena empat perkara ; karena kecantikannya, hartanya, keturunannya, dan agamanya ; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung.”

2) Agama seseorang dapat diketahui melalui akhlaknya yang akan selalu nampak dalam keseharian

3) Carilah seseorang suami yang halim, tidak mudah marah, penyabar, lembut

4) Suami yang selalu menutupi aib/tidak suka ghibah

5) Selalulah bermusyawarah

6) Suami yang dermawan

C. Hak Suami istri

Hak terbesar antara suami dan istri adalah hak suami. 

Hak suami

1) Taat suami dalam kebaikan

2) Memberikan haknya untuk bersenang-senang

3) Memberikan nasihat ketika salah

4) Meminta izin kepada suami

5) Menjaga kehormatan dan harta suami

6) Melayani suami


Hak Istri

1)Secara Materi

(Mahar, nafkah, pakaian yang layak & tempat tinggal)

2) Non Materi

(Bergaullah dengan istrimu dengan baik)


Wallahu a'lam