Assalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh teman-teman...
KAMIS. 18 JUNI 2020
Materi #1: Tenang kesadaran menulis.
Kenapa
Kami Ingin Anda Menulis Buku, Minimal 1 buku seumur hidup
Teman-teman
semuanya, punya impian gak bisa nulis buku sendiri?
Yes,
pasti punya, makanya belajar dan join di grup ini.
Pertanyaan
kedua, punya impian gak ingin sukses jadi penulis buku? Yes pastinya.
Siapa
juga orangnya yang gak ingin sukses apalagi sukses dengan karya, itu prestasi
banget, iya kan?
Lalu,
kalau saya udah nulis buku terus gak sukses gimana?
Buku
saya gak rame dibaca, yang beli gak ada, saya juga gak popular. Intinya gak
sukses. Padahal dari awal saya nulis ingin sukses.
Jika
hal yang saya sampaikan di atas adalah kekhawatiran dan dilematias yang Anda
rasakan untuk berkarir di dunia penulisan, maka materi ini akan membuat Anda makin
kuat dan fokus menulis buku.
Terlepas
sukses atau enggak.
Karena
kita sendiri harus memiliki definisi sukses masing-masing.
Intinya
saat kamu ngeluarin buku, maka akan ada ratusan bahkan ribuan buku lain, banyak
banget pokoknya saingan. Buku kamu, siap?
Apalagi
saat ini, semua informasi bisa dengan bebas dicari, googling saja. Semua sudah
banyak pakai aplikasi, bahkan saya atau Anda juga menggunakannya. Mudah,
praktis, simpel dan ekonomis.
Kalau
begitu masih penting gak nulis buku itu?
(ayo
jawab dalam hati...)
Pertanyaan
selanjutnya, apa yang harus dilakukan untuk menulis buku dan sukses jadi
penulis?
Sebelum
dijawab coba kita pahami baik-baik kondisi kita saat ini.
Sekarang
zaman sosmed dan digital, kemudian udah banyak banget yang bisa nulis buku lalu
diterbitkan, baik diterbitkan ke penerbit mayor ataupun self editing.
Begini....
1.
Sukses adalah hasil atau akibat.
Akibat
ditentukan oleh sebab. Sebab adalah proses yang harus dilakukan oleh kita.
Jika
ingin sukses menjadi penulis maka lakukan sebab yang membuat Anda sukses
menjadi penulis.
Syarat
pertama bagaimana Anda bisa sukses menulis buku.
2.
Sukses nulis buku berbeda dengan sukses dibilang lain. Atau profesi lain secara
umum.
Saat
Anda menulis buku, baik itu nulis cerita atau non-fiksi, intinya Anda
menyampaikan pesan.
Pesan
kebaikan dan manfaat yang dirasakan oleh pembaca buku Anda.
Yuk,
kita tengok para pendahulu, para ilmuwan, para ulama yang menghabiskan waktunya
untuk menulis buku-buku pengetahuan.
Bayangkan
saja, dengan alat sederhana yang mereka gunakan, hanya pena dan tinta saja. Gak
seperti kita sekarang, nulis pakai laptop, hape canggih.
Kalau
kita salah nulis tinggal didelete saya. Ingin memperbanyak tinggal cops.
Sementara
para pendahulu kita alat tidak secanggih ini. Untuk nulisnya lama, dan kalau
salah ya nulis ulang lagi dari awal. Gak bisa dihapus. Kertas masih menjadi
barang yang langka dan mahal.
Kebayang
gak susahnya jaman dulu ingin nulis satu buku saja.
Sekarang
bersyukurlah, nulis bisa pakai laptop canggih.
Sayangnya
alat canggih tidak dibarengi dengan semangat dan motivasi yang canggih pula.
Kita
nulis buku bisa berbulan-bulan, itupun lebih banyak yang gak selesai.
Kalau
jaman dulu lama karena kendala alat.
Sekarang
lama karena kendala semangat.
Luar
biasanya para ulama bukan nulis 1 buku, tapi berjilid-jilid buku. Wajar separuh
hidup mereka dihabiskan untuk menulis buku.
Tujuannya
apa?
Untuk
sukses? Popular? Keuntungan? Bisa jadi. Tapi jelas bukan itu tujuan utamanya.
Gimana
mau sukses jaman dulu belum ada penerbit yang akan mengumpulkan royalti untuk
penulis.
Mesin
cetak buku belum ditemukan, mau memperbanyak tulisan harus ditulis ulang. Mau
popular ya gak bisa, satu buku akan sangat lama sekali untuk tersebar. Bahkan
setelah penulis meninggal belum tentu karya-karya popular.
Nah
dari mereka kita bisa belajar arti kesungguhan dan semangat untuk berbagi.
Saat
Anda menulis buku pada dasarnya bukan untuk Anda, untuk generasi selanjutnya,
untuk orang yang bahkan tidak kenal Anda tapi ia membaca pesan kebaikan dari
Anda.
Yang
lebih filosofis, menulis buku artinya Anda sendiri sedang menulis sejarah
hidup Anda sendiri.
Tahu
gak apa yang membuat sebuah bangsa bisa lebih hebat dibandingkan bangsa lain?
Jawabannya
kebanggaan akan sejarah.
Ok
gak usah jauh ngomong bangsa terlalu luas.
Kita
ngomongin keluarga deh.
Apa
yang membedakan suatu keluarga sukses dengan keluarga bisa saja? Ada yang tahu.
Yah
sama.
Kebanggaan
akan sejarah dari keluarga, kebanggaan karena menjadi salah satu keturunan dari
keluarga hebat.
Kenapa
bangga karena keluarga itu punya sejarah.
Sekarang
saya mau tanya, Anda kenal gak sama kakek dari kakek ayah Anda itu seperti apa?
Rata-rata
gak kenal. Gak tahu apa yang mereka lakukan, gak tahu apa yang mereka
perjuangankan.
Apa
yang mereka lakukan.
Impian
apa yang sedang diperjuangkan.
Kita
gak tahu...
Saya
sendiri gak tahu.
Kenapa?
Karena
mereka tidak meninggal warisan paling berharga yaitu buku, pengetahuan,
kebijaksanaan.
Saya
tidak mau itu terjadi untuk keturunan saya nanti. Saya ingin mereka mengenal
saya, tahu dulu nenek moyangnya, orang tuanya sungguh-sungguh berjuang untuk
mereka dan yang lebih penting mereka bangga menjadi keturunan saya.
Maka
itu saya menulis buku untuk mengenalkan diri saya kepada keturunan saya nanti
agar mereka bangga.
Teman-teman
semuanya sekarang sudah paham kenapa saya ingin Anda menulis buku?
Soal
sukses itu bonus. Biarkan saja, itu berkah yang bisa kita dapatkan dari kerja
keras dan kebaikan.
Menulis
satu buku, bisa memperbaiki satu, dua atau beberapa generasi.
Menulis
buku membuat orang-orang yang kita sayang bangga menjadi bagian dari diri kita.
Sekarang
jawab, apakah Anda semua siap menulis buku?
Jika
tidak siap silahkan tinggalkan grup ini. Jika siap kita akan belajar bagaimana
menulis buku...
Terlepas
Anda mau nulis buku apa, novel, cerpen, puisi atau apapun. Silahkan!!!
Inilah
kesadaran paling penting untuk dipahami, agar minimal kita bisa menulis 1 buku
saja seumur hidup.
JUM’AT,
19 JUNI 2020
Kecanduan
Gadget
Siapa sih Yang Enggak bs lepas dari
hp?
Ya hampir kita semua tdk bs lepas dr
yg namanya gadget...
Kamu harus Tahu ... Kecanduan Hp Bs
Mematikan atau Membuat Lambat Kekreatifitasan Kita Kecerdasan Kita dan Kepekaan pada
Lingkungan...
Kecuali klw temen2 kerja kayak saya
Sebagai MediaSosial di Penerbitan, Marketing Digital, dan Designer...
3 Tips Hebat Dari Saya Sebagai
Founder
Komunitas Picsgram Dan Sebagai Kepala Marketing di Perusahaan Penerbitan...
SABTU,
20 JUNI 2020
Materi #2 : CARA MENULIS CEPAT
Teman-teman
semua. Untuk bisa menulis dengan cepat Saya akan berikan ilustrasi sederhana.
Bayangkan Anda sedang kuliah, dan
besok akan ada akan ikutan ujian yang menentukan kelulusan Anda.
Ujiannya mengisi soal esai ada 20
soal. Anda harus mengisinya 4 halaman kertas HVS full dan ujian akan dilakukan
jam 08.00-10.00 (2 jam)
Eh ternyata Anda kesiangan. Bangun
jam 08.00.
Langsung Anda siap-siap pergi ke
kampus. Perjalanan ke kampus 1 jam.
Anda sampai jam 09.00!
Wah
... TERLAMBAT
Waktu
tinggal 1 jam lagi. Karena kasian, Petugas ujian mempersilahkan Anda masuk
untuk mengerjakan soal. Dengan syarat Anda harus mengisi semua soal sebanyak 4
halaman HVS full.
Anda
tumpahkan semua isi dalam kepala Anda untuk mengisi
💡
nah
begitulah ilustrasi diatas menggambarkan bahwasanya
the
power of kepepet bisa membantu anda menuangkan isi kepala teman2 hehehe
AHAD,
21 JUNI 2020
Materi 3 : Cara Mengembangkan Ide Menulis Paling Efektif
Saya sering ditanya, "Bagaimana
sih, supaya saya bisa nulis?" atau "Saya ingin nulis, tapi suka
bingung harus mulai darimana dulu?"
Hayooo ... Teman-teman di kelas ini
pasti ada yang punya pertanyaan serupa, 'kan? 😄
Ya, anehnya pertanyaan itu muncul
jika saya makin aktif dan sering kampanye soal nulis, budaya literasi dan
berkarya.
Dari pengalaman menulis dan membina
para penulis pemula sampai bisa menghasilkan karya, akhirnya saya menemukan
sebuah metode untuk mengembangkan ide yang akan kita tulis.
Baik
sekarang kembali pada pertanyaan diawal, apa yang harus dilakukan untuk mulai
menulis?
Maka
jawabnya adalah menulis. Menulis dan menulis.
Anda
bisa menulis tentang diri Anda sendiri. Menulis tentang pikiran dan perasaan
Anda sendiri yang dialami.
Pertanyaannya,
apakah benar-benar bingung dan gak tahu harus nulis apa, atau bingung nulis
yang bagus untuk dibaca orang itu gimana.
Kalau
sekedar bingung nulis apa itu simpel. Tulisan apa yang ada dipikirkan kamu saja
lalu buang pikiran negatif tentang hasil tulisan Anda.
Fokus
ke nulis pakai cara di materi pertama, maka pasti selesai tulisan Anda.
Kalau bingung nulis bagus, itu beda.
Menulis
adalah skill, skill bisa dipelajari dan diasah. Makin sering menulis maka
pelajaran akan berkembang dan tulisan Anda menjadi semakin baik.
Setelah
menulis maka cara untuk mengembangkan ide tulisan adalah dengan metode yang
saya sebut sebagai metode pohon kata.
Pertanyaan
tentang apa yang harus dimulai dalam menulis adalah cermin kebingungan. 😟
Strategi
tersebut terinspirasi dari konsep mind mapping miliknya Tony Buzan , pernah
dengar?
Kalau
belum, silakan teman-teman googling sendiri apa yang dimaksud dengan mind
mapping Tony Buzan.
Lantas
apa sih yang dimaksud dengan pohon kata?
Nah
... bagaimana? Sudah menemukan cahaya terang? 😄
Adalah
sebuah metode mengembangkan satu pikiran sehingga melahirkan banyak ide. Untuk
menjalankan metode ini teman-teman hanya butuh kata-kata dan pertanyaan untuk
menjadi pemicu ide yang menghasilkan ide lainnya, sebagai bahan tulisan. Kemudian
ide Anda berkembang.
Saya
akan contoh kan !!!
Bila
teman-teman ingin menulis sebuah peristiwa perjalanan, misalkan saat pulang
kerja, maka cukup memilih satu kata saja untuk memicu ide.
Misalkan
"bus kota". Dari kata bus kota, maka yang terlintas dalam benak kita
suasana bus kota saat jam pulang berlangsung.
Setelah
menemukan kata, selanjutnya dikembangkan dengan pertanyaan. Ide menjadi kata
dan dikembangkan dengan pertanyaan.
Seperti,
ketika ingin menggali ide bus kota. Maka kembangkan dengan pertanyaan,
Keadaan
apa yang Anda saksikan di bus kota tadi sore?
Sisi
menarik apa yang ingin Anda tulis dari bus kota sore tadi?
Apa
sesungguhnya yang Anda inginkan dari keadaan bus kota tadi sore itu, harusnya
seperti apa? Bayangkan, tanyakan dalam diri lalu tulis.
Itu
baru satu, penumpang saja, belum pengamen, kondektur dan hal lainya. Artinya
semuanya bisa kita kembangkan menjadi cabang-cabang ide lainnya.
Begitulah
gambangan sederhananya konsep ini.
Terus
kembangkan dangan pertanyaan, tulis sendiri jawabannya dengan persepsi yang
Anda miliki.
Dari
para penumpang di bus pun bisa dikembangkan dengan cara beranekaragam
tergantung daya perspektif sendiri dan ketajaman Anda bertanya.
Karakter
penumpang, raut wajah lelah penumpang, ada penumpang yang sedang maen gadget ,
ada yang sedang ngobrol dengan teman, ada yang tidur dan lain sebagainya. Para
penumpang, kondektur, pengamen, sesek-sesekan, macet dan pengemis jalanan.
Semuanya
bisa dikembangkan dengan kata dan pertanyaan dalam diri Anda.
Jangan
ragu, tulis saja. Selain metode ini membantu mengembangkan ide juga sangat
efektif mengasah daya nalar kita.
😉
Intinya,
Anda
punya ide, lalu tulis ide sampai menjadi kata dan kalimat, kemudian berikan
pertanyaan pada kata dan kalimat tersebut.
Pertanyaan,
atau bertanya tentang kata dan kalimat itu dipikirkan Anda sendiri.
Makin
kuat Anda bertanya maka ide Anda akan makin tumbuh.
Begitulah
kira-kira.
Sulit? Terus haluskan hati dengan
mengikhlaskan dan meluruskan terus niat....
Allah
akan bantu disetiap proses menulis
SENIN,22
JUNI 2020
'Tulisan Memikat'
Ada
beberapa prinsip yang mesti Anda ketahui dalam menyajikan tulisan yang tepat
dan disukai pembaca.
Saya
sebut dengan 'Tulisan Memikat' , diantaranya Anda lakukan ini :
Tulisan
harus rapi, dalam artinya memahami fungsi-fungsi tanda baca dan kaidah
penulisan yang benar. Bahasa tulisan berbeda dengan bahasa lisan.
Menggunakan
bahasa yang sesuai dengan target pembaca kita. Ini penting sebab tingkat
keahlian penulis dilihat bagaimana ia menuturkan isi yang komplek kedalam tulis
sederhana.
Pilihan
kalimat-kalimat yang memancing daya imajinasi dan emosional pembaca.
Sesuaikan
dengan kapasitas yang kita miliki berdasarkan ilmu, keterampilan dan pengalaman
yang kita miliki.
Materi 4 : TEKNIK MENGATASI IDE YANG LONCAT-LONCAT ALIAS KAGAK FOKUS
Gimana
sih cara membuat diksi yang tepat dan disukai pembaca?
😃
Tidak
mengulangi kata-kata yang sama dalam satu kalimat serta gunakan padanan kata
yang lain jika menggunakan makna yang sama.
Kuatkan
data (sumber) artinya pilih data2 yang kuat untuk menjelaskan satu pembahasan.
Posisikan
diri sebagai pembaca. Bagaimana seandainya kamu membaca tulisan sendiri.
Nah...kalimat2
menarik dr mana dptnya?
Tepatnya
dari buku yg kita
Baca...
Siapin
Pulpen atau Pensil
Coret2
Bukumu 😂
Lalu...
Tidak
mengulangi kata-kata yang sama dalam satu kalimat serta gunakan padanan kata
yang lain jika menggunakan makna yang sama.
Kuatkan
data (sumber) artinya pilih data2 yang kuat untuk menjelaskan satu
pembahasan.
Posisikan
diri sebagai pembaca. Bagaimana seandainya kamu membaca tulisan sendiri.
Saya katakan pasti diawal Anda akan mengalami
kondisi ini, sadar atau tidak.
Biasanya
muncul saat proses penulisan sebuah buku, "Satu ide belum selesai muncul
ide berikutnya dan begitu seterusnya."
Teman-teman
semua, dalam menulis saya percaya dengan prinsip ini, "makin banyak
memberi makin banyak menerima." atau pernyataan, "Kerja keras
enggak akan pernah mengkhianati hasil."
Memberi
nilai lebih, kerja lebih keras dan sabar yang kuat dalam belajar dan komitmen
itulah nasihat yang diajarkan oleh Jack Ma, untuk mencapai kesuksesan di era
ini 😉
Lalu..
Lemahnya
kesabaran. Ingin cepat sukses. Tidak fokus, loncat kesana-kemari. Lemahnya daya
juang alias gampang nyerah, membuat banyak para pemula gagal dipertengahan
jalan, termasuk saat mengawali diri berproses untuk menulis.
Lagi
banyak ide tapi kebingungan gimana
nulisnya 😑
Udah
nulis tapi ditengah jalan bingung dan
mentok, mandeg
Malah,
tulisan belum juga tuntas, tiba-tiba muncul ide baru. Efeknya merasa bahwa ide baru lebih bagus dari ide lama yang udah
ditulis setengah jalan 🙈
Celakanya
kondisi justru membuat kita gampang move
on alias gampang loncat pindah menulis ke ide baru, meninggalkan tulisan lama
yang dianggap udah gak bagus. Gak menarik lagi untuk dilanjutkan.
OMG 🙈😱
Klo
ini yang sedang dialami oleh teman-teman, saya akan sampaikan bahwa Anda sedang
diserang penyakit berbahaya. Penyakit yang biasa menyerang penulis pemula.
Penyakit
yang bisa menghambat para pemula untuk fokus dan lebih produktif dalam berkarya... Ini penyakit
laten
Pertama:
Tidak selektif dalam memilih ide.
Tidak
semua ide itu bagus, bisa jadi itu adalah ujian. Mengapa saya bilang begitu?
Sederhananya
begini. Jika setiap ide yang mucul Anda turuti tanpa berpikir matang maka yang
ada Anda akan diombang-ambingkan oleh ide baru yang selalu muncul setiap saat.
Ingat, pikiran kita tidak pernah berhenti menghasilkan ide.
Kabar
buruknya, jika kita selalu menuruti ide baru yang tiba-tiba mucul, tulisan yang
sudah digarap bisa dengan mudah ditinggalkan begitu saja.
Dengan
alasan sudah tidak relevan, tidak menarik, gak ada feel lagi buat lanjut nulis.
Solusinya,
Anda harus pilih ide dan tetap fokus sampai ide tersebut mewujud menjadi karya.
Sampai tulisan tuntas.
"Menuntaskan
tulisan jauh lebih baik dari pada tulisan yang dianggap sempurna, namun tidak
pernah selesai."
Kedua:
Muncul Ide yang Tidak Nyambung dengan
Tulisan Sebelumnya.
Untuk
mengatasinya, selalu awali dengan pertanyaan apa hubungannya ide baru ini
dengan ide sudah ditulis?
Jika
diawali dengan "pertanyaan" tersebut maka ide yang tiba-tiba muncul
justru akan menjadi penambah sudut pandangan baru pada tulisan yang sedang
ditulis. Cakupan menjadi lebih luas. Bukan malah ditinggalkan ^^
Ketiga:
Tidak Membuat Titik Fokus.
Jika
yang disampaikan tidak punya fokus, tulisan jadi kabur. Tidak tepat sasaran.
Bahasan jadi kesana-kemari.
Menulis
itu harus fokus pada satu titik sasaran. Fokusnya pada tujuan atau nilai yang
ingin disampaikan.
Misalnya,
saat Anda ingin menulis yang tujuannya untuk memberikan orang motivasi dalam
berbisnis, maka fokus pada menyampaikan masalah itu saja.
Catatan
penting , pisahkan antara menulis dan
mengoreksi (membaca ulang tulisan), jangan sampai bersamaan. Tuntaskan tulisan
lebih dulu baru koreksi ^^
Sebab,
membaca, menulis, dan mengoreksi hasil tulisan adalah bagian berbeda. Pikiran
kita tidak bisa melakukan itu secara bersamaan.
Jika
Anda masih ngotot ingin melakukan menulis dan membaca secara bersamaan, maka
saya pastikan tulisan tidak akan selesai dan Anda akan berputar-putar pada
mengoreksi tulisan sendiri terus menerus sampai ada malas menyelesaikan
tulisan. Maka fokuslah sampai tulisan selesai 😉
itulah
kenapa kami selalu menyarankan untuk melakukan freewriting technique tanpa
koreksi terlebih dahulu ^^
baru
setelah tulisan selesai, self editing dech 😄
Semoga
dapat dipahami.
SELASA,
23 JUNI 2020
Ending Sebuah Cerita
Nah
ini dia Nih...Membuat ending sebuah cerita gampang-gampang susah.😊
Namun jika Anda paham mindsetnya maka proses kreatif dalam membuat ending
sebuah cerita bukan suatu masalah berat yang membuat stuck.
Nah
dalam postingan kali ini saya sampaikan mindset yang harus dipahami oleh
penulis pemula atau yang sedang berjuang menyelesaikan cerita.
Selamat
menyimak yah.
Tulis
di komentar yah. Kita diskusi.
https://www.instagram.com/p/CBuaInop244/?igshid=5qi7v2exkt61
Semoga
Bermanfaat J
Pena
mujahidah
Salam
Hangat
Diselesaikan
di Yogyakarta pada 24 Juni 2020
More: https://campsite.bio/pena.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar