1. Bersyukur dengan hati, yaitu dengan meyakini bahwa seluruh nikmat bersumber dari Allah subahnahu wa ta’ala. Allah berfirman, “ Segala nikmat yang ada pada diri kalian (datangnya) dari Allah (QS. An-Nahl: 53)*
Tugas hati dalam bersyukur kepada Allah adalah mengakui dan meyakini bahwa nikmat tersebut semata-mata datangnya hanya dari Allah subhanahu wa ta’ala saja, dan bukan dari selain-Nya. Meskipun bisa jadi nikmat kita dapatkan melalui teman kita, bekerja, atau lainnya, semuanya itu hanyalah perantara untuk mendapatkan nikmat. Kita juga harus mencintai Allah yang telah memberikan semua nikmat itu kepada kita. Selain itu, kita harus meniatkan untuk menggunakan nikmat itu di jalan yang Allah ridhai.
2. Bersyukur dengan lisan, yaitu dengan memperbanyak mengucapkan hamdalah sebagaimana perintah Allah subhanahu wa ta’ala, “Katakanlah: Alhamdulillah (segala puji bagi Allah).” (QS. Al- Isra: 111 dan QS. An-Naml: 93)*
Karena lisan diberi tugas untuk memuji dan menyanjung Dzat yang telah memberikan nikmat tersebut kepada kita.
3. Bersyukur dengan anggota badan, yaitu mempergunkan nikmat Allah untuk ketaatan pada-Nya, bukan untuk berbuat maksiat. Syukur jenis ini amatlah berat, sehingga hanya segelintir hamba-Nya saja yang mengamalkannya.. Dan sedikit sekali di antara para hamba-Ku yang bersyukur. (QS. Saba: 13)
Karena tugas dari anggota badan adalah menggunakan nikmat tersebut untuk mentaati Dzat yang kita syukuri serta menahan diri agar tidak menggunakan kenikmatan itu untuk bermaksiat kepada-Nya. Sumber: republika.co.id
Matkul Tazkiyatun Nafs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar