Hadirkan Iman Saat Musibah datang J
Pemateri: Dr, Imam Zamroji, MA
Kajian Pagi Online Kamis, 2 Juli 2020
Dibalik Musibah terdapat Nikmat dan rahmat yang dijanjikan bagi
orang yang beriman. Dan bagaimana kita menghadirkan keimanan ditengah musbiah
yang tengah dihadapai masa pandemi covid 19
1. Orang
yg beriman adalah orang yang memahami bahwa pandemic covid 19 merupakan tanda
dari tanda kekuasaan dan kemahaan Allah harus tunduk dengan ketetapan
Allah.
2.
Orang
yang beriman adalah orang yang meyakni bahwa pandemi covid 19 ini sudah dicatat
di lauhul mahfudz. Semua atas izin dan kehendak Allah ﷻ
Sebagaimana pada kaum yang terkena penyakit Thoun
Rasulullah mengenai wabah penyakit atau tho‘un. Rasulullah saw.
memberi isyarat demikian
Artinya: (tho‘un) itu azab yang Allah timpakan pada siapa saja
yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya rahmat bagi mukminin. Tidaklah seorang
hamba yang di situ terdapat wabah penyakit, tetap berada di daerah tersebut
dalam keadaan bersabar, meyakini bahwa tidak ada musibah kecuali atas takdir
yang Allah tetapkan, kecuali ia mendapatkan pahala seperti orang yang mati
syahid.
Hadis ini diperkuat riwayat al-Nadhr dari Daud (HR. Bukhari).
(Tafsir Surah Yasin Ayat 18-19: Mengaitkan Musibah dengan Kesialan
Bukan Ajaran Islam)
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ
اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ
عَلِيمٌ
Artinya: “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang
kecuali dengan ijin Allah; dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya
Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala
sesuatu.” (QS. At Taghabun: 11)
Ulama dari
generasi Tabi’in senior Imam Al Qamah rahimahullâh. Ketika beliau ditanya
tentang ayat di atas, beliau menjawab;
(Yaitu,
seorang yang ketika ditimpa musibah ia meyakini bahwa musibah itu semua dari
Allah, maka iapun ridha dan menerima (atas taqdirnya) Ibn Katsir, Tafsîr al Qur’ân al Adzhîm, Jilid 8, hal. 138 Imam Abu
Utsman Al Jiri rahima
Ridha
dan menerima atas takdir Allah
3. Orang
yang beriman adalah orang yang mensikapi pandemic covid-19 dengan penuh
kesabaran
Suhaib bin Sinan Ar Rumi radhiyallâhu’anhu Rasulullah bersabda;
Artinya: “Memang sangat menakjubkan urusan orang mu’min itu,
karena semua urusannya adalah baik, dan tidak akan terjadi pada seorang pun
kecuali pada orang mu’min (saja). Jika mendapatkan kesenangan ia bersyukur,
maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya, dan jika ditimpa kesusahan,
dia bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (HR.
Muslim. No: 2999) Lafadz ini dinukil dari kitab Al Jam’u Baina Sahihain Al
Bukhâri wa Muslim karya Syaikh Muhammad bin Futuh al Humaidi. Lihat, Muhammad
bin Futuh al Humaidi, Al Jam’u Baina Sahihain Al Bukhâri wa Muslim, tahqiq; Dr.
Ali Husain al Bawwab. Lebanon: Dâr Ibn Hazm, 2002, Jilid 3, hal. 395
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullâh memaknai
konsep sabar dengan pengertian sebagai berikut;
(Sabar adalah meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada
Allah, menahannya dari perbuatan maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari
perasaan dan sikap marah dalam menghadapi takdir Allah… ). Muhammad bin Shalih al Utsaimin, Syarah Tsalâsah al Ushûl, Maktabah
As Sâmilah, hal. 8
“Tentang Bagaimana kita menghadirkan
keimanan di tengah Masa Pandemi Covid 19”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar