Terkadang harapan tak seindah realita menggugurkan semangat kedalam jurang hening sunyi nan senyap.
Qoddarullah, bibir ini menguatkan rasa dengan kalimat singkat yang padat nan tersirat.
Allah punya rencana indah dibalik segala rasa yang terhimpun dalam harapan. Percayalah, meski terkadang beban itu tak kuasa untuk menahannya.
Berbahagialah, Allah lah skenario terbaik dalam hidup.
Bersabarlah, terus dan terus melangkah pasti.
Bukankah semakin kencang angin, semakin tinggi terbangnya layang-layang?
Sabar adalah suatu hal yang pahit dirasa, berat dijalani namun perlu diketahui bahwa mereka yang berhasil melewatinya akan meraih manisnya hasil indah tak terbayang...
Antara syukur dan sabar memiliki keterkaitan yang saling melengkapi. Orang-orang yang bersyukur adalah mereka yang sanggup bersabar atas semua yang dikaruniakan kepadanya, baik itu kebaikan bahkan keburukan.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.(Q.s Al-Baqarah[2]:216)
Orang yang sabar akan melihat kenikmatan yang diterima begitu besar walaupun dalam pandangan orang lain remeh. Kuat dan kokohnya kesabaran yang mengakar dalam dirinya menjadikan ia pribadi yang jiwanya selalu bersyukur sehingga lebih sehat karena kelapangan dan kedamaian selalu menyertainya.
لَئِنۡ شَکَرۡتُمۡ لَاَزِیۡدَنَّکُمۡ وَ لَئِنۡ کَفَرۡتُمۡ اِنَّ عَذَابِیۡ لَشَدِیۡدٌ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Q.s Ibrahim[14]:7)
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sungguh mengagumkan orang-orang mukmin, karena pekerjaannya semuanya baik. Yang demikian tidak terdapat pada orang lain, kecuali orang mukmin. Karena apabila berhasil (sukses) dia bersyukur dan jika ditimpa kesulitan dia bersabar. Itulah (rahasia) kebaikannya.” (HR. Muslim)
Sebagaimana pula oleh Ibnu Qoyyim:
“ Syukur itu bisa dilakukan oleh hati dengan ketundukan dan kepasrahan oleh lisan dengan mengakui nikmat yang dikaruniakan dan oleh anggota badan dengan melakukan ketaatan dan pengakuan.”
Biidznillah, kita akan dapat mereguk sebuah kebahagiaan dengan melewati kapal kehidupan yang akan diterjang oleh dahsyatnya badai cobaan yang harus dilewati dengan siraman kesabaran penuh dan untaian syukur yang tak hentinya terucap sehingga mengantarkan kita semua pada kebahagiaan dunia akhirat. Aamiin.
Sumber: zakiaalazizi.blogspot.com
Yogyakarta,23 Desember 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar